SENI KRIYA
Pengertian
Seni Kriya adalah
cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses
pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (bhs Sanskerta) yang berarti
‘mengerjakan’, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja.
Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau
obyek yang bernilai seni. Seni kriya merupakan warisan seni
budaya yang adi luhung, yang pada zaman kerajaan di Jawa mendapat tempat lebih
tinggi dari kerajinan.
UNSUR
Seni kriya mengutamakan terapan atau
fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Utility atau aspek kegunaan
~Security yaitu
jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.
~Comfortable, yaitu enaknya
digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap.
Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
~ Flexibility, yaitu
keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriya adalah barang terap yaitu barang
yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap
dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak
mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2. Estetika atau syarat keindahan
Sebuah barang terapan betapapun enaknya
dipakai jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu tidak merasa puas.
Keindahan dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya. Dorongan
orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu
diperindah dan berwujud estetik.
JENIS SENI KRIYA
1. Seni kerajinan kulit, adalah
kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit
mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain.
2. Seni kerajinan logam, adalah kerajinan
yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan
teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris, dan
lain-lain.
3. Seni ukir kayu, yaitu kerajinan
yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan
tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini
biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon,
pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.
5. Seni
kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan proses
teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan
lain-lain.
6. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan
yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang
atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan
lain-lain.
FUNGSI DAN TUJAN SENI
KRIYA
1. Sebagai benda pakai, adalah seni
kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya
hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya
yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan
aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni
kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat permainan.
CONTOH TOKOH DALAM SENI
KRIYA
a.Patung
1. Dolorosa
Sinaga (lahir di Sibolga, Sumatera Utara; 31 Oktober 1953) seorang
pematung Indonesia. Karyanya banyak menampilkan keimanan, krisis,
solidaritas, multikulturalisme, dan perjuangan wanita. Karyanya cenderung
memperlihatkan emosi tinggi yang khas, kebanyakan berwarna hijau dan
memiliki bentuk sederhana.
2. I Nyoman Nuarta,
Nyoman Nuarta adalah pematung Indonesia dan salah satu
pelopor gerakan seni rupa baru (1976). Ia lahir di Tabanan Bali pada tanggal
14 November 1951. Nyoman Nuarta mendapatkan gelarnya dari Institut
Teknologi Bandung dan hingga kini Nyoman Nuarta menetap di Bandung.
b. Wayang
1. Sagio
Sagio mengelola tempat pembuatan wayang
di Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Seorang masterpiece yang selama lebih dari 30
tahun bertekun dalam pembuatan wayang. Proses belajarnya dari sang ayah (Jaya
Perwita) dan seorang pembuat wayang senior Kraton Yogyakarta (MB Prayitno)
membuatnya mampu mengenal karakter setiap tokoh wayang. Pengetahuan mendalam
yang berpadu dengan semangat cinta wayang yang telah tumbuh sejak usia 11 tahun
membuatnya mampu menghasilkan wayang dengan kualitas ultra.
c. batik
1. Iwan tirta, adalah
seorang perancang busana yang terkenal di Indonesia. beliau lahir di
Blora,Jawa Tengah 18 April 1935. Meninggal di Jakarta 31 Juli 2010 pada umur 75
tahun.
d. kerajinan anyaman
1. I Gusti Putu Geria, adalah
seorang ahli pembuat anyaman bambu, rotan, dan daun lontar.eunggulan dari
karyanya adalah penggunaan warna coklatngelap(dark mahagony) yang berkesan
natural, antik, dan menambah kecantikan dan keindahan.
Sumber:
1.www.yogyes.com/id/shopping/sagio-puppet/
2.http://en.wikipedia.org/wiki/Iwan_Tirta
3.mazgun.wordpress.com/2008/09/22/seni-kriya-nusantara/
4.id.wikipedia.org/wiki/I_Nyoman_Nuarta
5.id.wikipedia.org/wiki/Dolorosa_Sinaga
6.http://arifh.blogdetik.com/anyaman-bambu-rotan-dan-daun-lontar-hasil-karya-seni-i-gusti-putu-geria/
7.http://juuniichijuugatsu.blogspot.com/2011/08/seni-kriya.html
8.https://www.google.co.id/search?q=kerajinan+kriya+kulit
0 komentar:
Posting Komentar